Breaking News

Senin, 10 Februari 2014

Uji Genetika Cara Uzbekistan Cari Atlet Masa Depan ??


Uji genetika mulai diterapkan Uzbekistan untuk mencetak atlet-atlet olimpiade di masa depan. Dengan cara ini, negara Asia Tengah itu berharap dapat menghasilkan bibit-bibit unggul untuk dimajukan sebagai atlet kelas dunia yang nantinya siap tarung pada Olimpiade.


Dilansir The Atlantic, Senin 10 Febuari 2014, program terobosan ini diumumkan melalui program seleksi atlet melalui tingkat gen molekular, pada awal Januari lalu, melalui koran milik pemerintah, Pravda Vostoka.

Direktur Laboratorium Genetika Institut Kimia Bio-organik Uzbekistan, Rustan Muhamedov mengatakan, program ini diawasi Akademi Sains Uzbekistan, dan akan diterapkan setidaknya pada tahun 2015 dengan menggandeng Komite Olimpiade Nasional dan beberapa federasi olahraga nasional Uzbekistan. 

Guna menjalankan program ini, tim peneliti mempelajari gen atlet juara Uzbekistan selama dua tahun terakhir ini. Muhamedov mengatakan, setelah satu tahun penelitian, timnya sudah mendapatkan bahan untuk dipresentasikan pada panel 50 gen yang diklaim diidentifikasi jadi harapan juara di masa depan. 

"Negara maju di seluruh dunia seperti AS, China dan negara Eropa meneliti genom manusia dan telah menemukan gen yang didefinisikan untuk olahraga tertentu," jelas Muhadenov. 

Ia menambahkan Uzbekistan ingin mengikuti jejak negara maju dalam memproduksi atlet berkualitas. "Kami ingin menggunakan metode ini dalam memilih juara masa depan kami," tambah dia. 

Timnya menguji 50 gen anak yang berusia 10 tahun dan mengambil sampel darahnya. Tim peneliti juga mendalami keterangan dari orang tua anak terkait olahraga yang paling cocok untuk mereka. 

Meski dianggap sebagai terobosan teknologi, cara ini mengundang kontroversi. Sejumlah kritikus mengatakan, pemburuan gen ini menyisakan problem hukum, moral, dan etika. Kritikus menganalogikan cara ini tidak beda halnya dengan doping. Sedangkan pendukung melihatnya sebagai terobosan dalam olahraga. 

David Epstein, jurnalis sains dan olahraga mengakui gen menjadi hal yang penting dalam pengembangan dan prestasi atletik, namun dia menyangsikan klaim akurasi tes genetik tim Muhamedov.

"Sebenarnya, itu tak masuk akal pada tingkat genetik saat ini. Apa yang mereka lakukan ialah mempelajari fisiologi seseorang. Dan, seharusnya mereka menguji fisiologi atlet bukan menguji gen," kritik Epstein, yang juga penulis buku laris, The Sports Gene.

Ia mengaku, ini kali pertama ia mendengar tes gen anak-anak untuk memprediksi kemampuan atletik mereka di masa depan. Sebelumnya, Epstein sudah tahu tes sejenis tapi untuk orang dewasa. 

"Saya pernah mendengar sebuah klub di negara lain yang orang dewasa bekerja dengan ahli genetika di tim rugby Australia," kata dia. 

Pendapat lain disampaikan Torbjorn Tannsjo, profesor filsafat Universitas Stockholm yang mempelajari etika ilmu genetika. Baginya tak ada problem moral dalam tes gen tersebut. 

"Bagi saya, ini terdengar seperti aplikasi yang paling tak berbahaya dari teknologi genetik untuk olahraga. Sangat masuk akal," jelasnya. 

Selanjutnya Tannsjo lebih tepat modifikasi genetik lebih tepat untuk menyembuhkan penyakit.

sumber : vivanews.com
Designed By