Breaking News

Kamis, 13 Februari 2014

Honda Ancam Mundur dari MotoGP


Wakil Presiden Honda Racing Corporation (HRC), Shuhei Nakamoto, mengancam pihaknya akan mundur dari ajang MotoGP. Hal itu akan terjadi jika penyeragaman sistem Electronic Control Unit (ECU) diterapkan usai musim 2016.
 
Mulai musim ini, tim-tim Kelas Terbuka di MotoGP akan menggunakan ECU buatan Magneti Marelli. Sedangkan tim-tim Kelas Pabrikan seperti Yamaha, Repsol Honda dan Ducati, bisa menggunakan ECU sendiri yang dapat dikembangkan sepanjang musim.

Sebagai gantinya, tim-tim Kelas Pabrikan hanya boleh menggunakan 20 liter bahan bakar di setiap balapan. Tim-tim Kelas Pabrikan juga hanya boleh menggunakan 5 mesin dan tidak diizinkan untuk mengembangkannya selama musim berlangsung.

Regulasi itu akan berlangsung hingga musim 2016. Namun, belakangan pihak Dorna Sports selaku pemegang lisensi MotoGP, melalui CEO Carmelo Ezpeleta, sedang berusaha melakukan penyeragaman ECU mulai musim 2017. Rencana yang ditolak mentah-mentah oleh pihak Honda.

Nakamoto menegaskan sikap Honda tidak berubah mengenai penggunaan ECU. Nakamoto bahkan mengatakan Honda akan mundur dari ajang MotoGP jika benar-benar penggunaan ECU diseragamkan mulai musim 2017.

"Bagaimana jika MotoGP semuanya mesin Kelas Terbuka? Itu adalah ide Ezpeleta. Posisi Honda sangatlah jelas. Honda berada di kejuaraan ini karena tertarik untuk mengembangkan mesin. Jika kami tidak bisa mengembangkan mesin di sini, maka kami tidak akan melanjutkan balapan," ujar Nakamoto seperti dilansir Crash.

"Itu bukan sikap saya, tapi sikap dewan pimpinan Honda. Jika regulasi menyebutkan, 'Anda tidak bisa mengembangkan perangkat motor, semuanya sudah ditentukan', maka Honda akan berhenti balapan," sambungnya.

Sikap Honda tersebut juga didukung oleh Yamaha. Sedangkan Ducati sempat dikabarkan ingin menurunkan semua pembalapnya di Kelas Terbuka musim ini. Dengan begitu, Ducati berharap bisa mengembangkan mesin motor sepanjang musim. 

sumber : vivanews.com

Designed By